SINOPSIS
Ini tiga kisah tentang manusia yang harus tinggal di ruko. Di lantai atas kehidupan dan di lantai dasar penghidupan.
Cerita
pertama datang dari ruko paling ceria karena hubungan akrab dan hangat
antara Rizal (17) dan Firdaus (41). Hubungan Ayah dan anak ini sudah
selayaknya sahabat saja. Rizal memang rajin membantu sang ayah di toko
kelontong rukonya. Kombinasi pribadi supel, badan kekar, dan tongkrongan
keren membuat Rizal di gandrungi siswi-siswi di sekolahnya. Ditambah
lagi, pecinta Bruce Lee ini adalah selebriti dunia maya lewat blog dan
twitternya.
Rizal menjadi orang lain dalam blognya. Ia bilang
ayahnya hobi travelling ke luar negeri, ia diajak ke Angkor Wat oleh
sang ayah, dll. Intinya, ia tidak mau mengakui kondisi keluarganya.
Masalahnya, ia jatuh cinta dengan Cynthia, siswi cantik nan idealis
serta mandiri, dan ia harus membantu Cynthia menggalang dana untuk
kompetisi tari sekolahnya. Untuk menarik perhatian Cynthia, Rizal
memanfaatkan kepopuleran dan pesonanya untuk penggalangan dana, serta
dalam waktu bersamaan terus berbohong tentang keluarganya.
Cerita
berikutnya dibuka dengan Juni (14) dan Niko (40) yang sedang membuka
pintu rukonya. Berbeda dengan Rizal, hubungan Juni dan Niko dingin. Juni
memang tidak pernah merasa betah di rumah. Niko sang ayah hanya
memikirkan pekerjaan. Adiknya Diba (8) bandel dan selalu membuat Juni
risih. Dan ibunya, Ines (39) sama sekali tidak mau menerima keluhan
Juni. Bisa dikatakan, Juni bukan siapasiapa di rumah. Maka dari itu, ia
melampiaskan semuanya di sekolah dengan membully adik kelas.
Hari itu, bullying
Juni sudah kelewat batas. Ia membuat Manda, adik kelasnya, jatuh
tersungkur. Situasi kian memburuk ketika Juni tahu Manda adalah anak
Kukuh, pelanggan setia Niko yang baru saja memesan 10 lusin baju, dengan
opsi tambahan 10 lagi jika kantornya menyetujui. Akhirnya, Juni diskors
selama lima hari dan selama itu pula Juni harus mendekam di rumah
bersama keluarganya. Juni harus berhadapan dengan keluarganya dan usaha
keluarganya yang terancam bangkrut.
Cerita terakhir ada di dalam
ruko milik Imelda. Perempuan awal 30-an ini tinggal bersama David
anaknya yang masih kelas 3 SD.. Toko Imelda itu sebenarnya cukup
terkenal dengan kue malaikatnya. Strategi pemasaran lewat Facebook juga
lumayan berjalan. Hanya saja pelanggannya berkurang jauh karena Imelda
tidak bisa membuatkan senyum pada setiap kue malaikat yang ia buat.
Seperti
kuenya, senyum seperti sudah hilang dari wajah Imelda. Ia lebih banyak
melamun, seperti putus asa menjalani kehidupannya, atau kembali menonton
permainan piano David, anak semata wayangnya. Imelda sendiri ingin
terus menjadi ibu yang baik bagi David dengan segala rutinitasnya, tapi
selalu terasa ada jarak dengan David. Semua makin membingungkan ketika
Imelda sering mendengar suara-suara aneh di atas rukonya dan David
ketakutan. Imelda berusaha menjalani dan menyelesaikan semuanya,
walaupun semuanya semakin buntu baginya
TRAILER
0 komentar:
Posting Komentar