La Tahzan Berkisah tentang Viona (Atiqah Hasiholan) dan teman-temannya pergi ke Kansai, Osaka, untuk program belajar sambil bekerja di Negeri Matahari Terbit, Jepang. Di sana Viona bertemu dengan Yamada (Joe Taslim) seorang fotografer freelance, yang ternyata bisa bahasa Indonesia. Hal ini membuat Viona yang mulanya merasa asing di Jepang, seakan mendapat kawan baru. Mereka pun menjadi akrab. Hingga suatu hari Yamada tanpa basa basi, berterus terang ingin melamarnya. Bahkan Yamada siap untuk pindah agama. Saat persiapan Yamada menjadi seorang mualaf, Viona teringat saat di Indonesia, ketika dia dititipi seorang ibu untuk mencarikan anaknya bernama Hasan (Ario Bayu), yang juga teman dekat Viona. Hasan yang selama ini menghindar dari Viona dan keluarga, pergi dengan meninggalkan pertanyaan bagi Viona. Dibantu Yamada, akhirnya Hasan berhasil ditemukan di Osaka. Saat itu, kondisi Hasan sama sekali berbeda. Pada sebuah malam di Osaka Port, Hasan menceritakan semuanya. Kejujuran yang menjawab pertanyaan hati Viona Yamada, Hasan, Viona, ketiganya dalam persimpangan memilih agama, kekasih dan masa depan. Tidak ada yang mudah, namun sesungguhnya Allah selalu bersama kita. Jangan bersedih, diantara satu kesulitan ada dua kemudahan.
Kisah tentang penjajahan Jepang Tahun 1942 yg melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei. Tokoh besar agamis saat itu "KH Hasyim Asyari" menolak melakukan Sekerei karena tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Sebagai umat Islam hanya boleh menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakan berani itu, KH Hasyim Asyari ditangkap Jepang. Salah satu santri KH Hasyim Asyari "Harun", menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tapi cara tersebut malah menambah korban berjatuhan. Sedangkan salah satu putranya "KH Wahid Hasyim", mencari jalan damai dan berhasil memenangkan diplomasi yang berhasil membebaskan KH Hasyim Asyari.
Rio (Marcel Chandrawinata), juara
bertahan balap jalanan ilegal. Bersama beberapa temannya—jagoan mesin
Monty (Daniel Topan), juara Bali Gde (Yogie Tan), dan Nanda (Kelly
Tandiono)—Rio membentuk kelompok yang obsesinya kecepatan. Mereka
berlomba melawan sesama pemilik mobil super di berbagai lokasi eksotis
dan indah di seluruh negeri.
Musuh bebuyutan Rio adalah Nico (
Edward Gunawan), pewaris sebuah sindikat kejahatan Surabaya yang dijaga
ketat. Ia pembalap nomor satu di kotanya. Ia terus mendorong Rio untuk
pertandingan ulang setelah kekalahan memalukan di kandangnya.
Sayangnya
prioritas Rio sudah berubah setelah bertemu Karina (Chelsea Islan), DJ
yang manggung di salah satu klub. Persahabatan mereka berkembang menjadi
sesuatu yang lebih serius. Untuk pertama kali dalam hidupnya Rio merasa
dia bisa fokus pada sesuatu di luar balapan. Rio memutuskan berhenti
balap.
Sampai pembalap Yopie (Edward Akbar) masuk arena. Yopie
memendam kebencian terhadap Nico, yang keluarganya bertanggungjawab atas
kematian ayahnya, seorang mafia di akhir tahun 90an. Satu-satunya
kesempatan untuk pembalasan adalah dengan memaksa Nico balap di jalan,
satu-satunya tempat di mana dia tidak dikelilingi pengawalnya. Yopie
memaksa Rio untuk balap melawan Nico untuk terakhir kalinya, atau
Karina, yang diculiknya, menjadi korban.
Film yang diangkat dari novel yang berjudul sama bercerita tentang Dika (Raditya Dika) yang datang ke rumah Ina (Anjani Dina) seorang gadis yang merupakan cinta pertamanya sewaktu SMA. Disaat itu Dika juga membawa seribu origami burung bangau di tangan kanannya, dan undangan pernikahan Ina di tangan kirinya. Namun ironisnya, hari esok adalah hari penikahan Ina. Kedatangan Dika tidak diterima dengan baik oleh Bapak Ina (Tio Pakusadewo) yang curiga kedatangan Dika hanya untuk kasus cinta lama yang belum selesai dan berpikir bahwa Dika ingin menggagalkan pernikahan Ina.
Dika pun menceritakan tujuan kedatangannya yang sebenarnya.
Kemudian kita flash back dulu melihat bagaimana masa lalu Dika (Christoffer Nelwan), dia berteman akrab dengan Bertus (Julian Liberty). Pada masa ini, Dika SMA jatuh cinta diam-diam kepada Ina. Baik Dika dan Bertus sama-sama sadar, untuk mendapatkan cewek di sekolah, mereka harus populer. Untuk itu Dika dan Bertus membuat grup detektif bersama Cindy (Sonya Pandarmawan). Mereka menyelesaikan kasus-kasus absurd yang terjadi di sekolahnya.
Semakin banyak kasus yang terselesaikan, semakin dekat Dika dengan tujuan akhirnya yaitu jadian dengan Ina. Di masa sekarang, seiring dengan Dika bercerita, seiring itu pula dia sadar ada sesuatu hal yang belum selesai dari masa lalunya. Selain itu pula dia bertanya 'benarkah cinta pertama tidak akan kemana-mana?'
Delapan anak muda dari berbagai latar
secara kebetulan merampok sebuah bank dalam waktu bersamaan.
Masing-masing mempunyai alasan dan motif berbeda. Ada yang merampok
karena galau, hobi, iseng, adrenaline sport, bahkan untuk menghidupi
panti asuhan dan rakyat miskin.
Kedelapan perampok tersebut
terbagi menjadi tiga regu dengan kemampuan dan jam terbang berbeda.
Perampokan yang awalnya seperti kebetulan, terkepung oleh pasukan polisi
super cantik. Akhirnya mereka harus bekerja sama dan menemukan jawaban
dari teka teki yang ada serta mencari jalan keluar terbaik untuk semua.
Dulunya bernama Kusno. Tubuhnya kurus dan sering sakit-sakitan. Oleh bapaknya Nama Kusno diganti dengan Sukarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi ksatria layaknya Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi, umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang podium, berteriak : Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Akibatnya dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak seperti Komunis. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Dia makin menggugat. Pledoinya yg sangat terkenal indonesia Menggugat menghantarkan dia dibuang ke Ende, lalu Bengkulu.
Di kota itu Sukarno istirahat sejenak dari politik. Hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati. Padahal saat itu Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih; Perempuan lebih tua dari Sukarno, yang selalu menjadi perisai baginya tatkala di penjara dan dibuang. Inggit harus rela melihat sang suami tercinta jatuh cinta dengan gadis lain. Ditengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang memulai peperangan Asia Timur Raya. Berahi politiknya kembali menguat. Belanda takluk oleh Jepang. Sesuatu yg dulu dianggap Raksasa bagi Sukarno, kini lenyap. Kemerdekaan Indonesia seolah diambang mata.
Sementara itu Hatta dan Sjahrir, rival politik Sukarno dimasa muda mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dengan Belanda. Tapi Sukarno punya sudut pandang berbeda.
'Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk upaya meraih kemerdekaan Indonesia' kata Sukarno. Hatta terpengaruh. Tapi Sjahrir tidak. Bekerjasama dengan Jepang sama saja memposisikan Indonesia menjadi bagian dari Fasisme, musuh Amerika-Inggris-Australia. Sukarno tidak peduli. Dia yakin dengan pilihannya: bekerjasama dengan Jepang untuk Indonesia Merdeka. Bersama Hatta, Sukarno berupaya mewujudkan cita-citanya mewujudkan Indonesia Merdeka. Anak-anak muda pengikut Sjahrir mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator, menjual bangsa sendiri ke tangan Fasis. Tapi Sukarno punya pandangan berbeda.
Kita semua tahu bahwa pada akhirnya Kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 agustus 1945. Tapi apakah itu kemerdekaan yang diharapkan? Jangan-jangan Kemerdekaan itu semata-mata hadiah dari Jepang? Jangan-jangan apa yang kita peringati setiap tahun itu hanyalah upah bagi Sukarno karena telah bekerja untuk Jepang? Bagaimanakah cara Sukarno mewujudkan kemerdekaan itu? Berapa nyawa yang dikorbankan?
Diatas kereta kuda, haji Cokroaminoto berwejang kepada Sukarno muda: 'Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu'
Fikri yang dibesarkan oleh keluarga
sederhana, kemudian tumbuh menjadi sosok yang saleh dan mandiri. Selain
kuliah, ia juga membantu ayah-ibunya membuat kue dan gorengan serta
membuat bingkai dan hiasan pasir untuk dititipkan di beberapa galeri,
salah satunya adalah galeri Koh Acong yang memiliki anak cantik, Lidya.
Fikri
menjadi idaman banyak wanita di kampusnya. Tapi, hanya ada satu gadis
yang membekas di hati Fikri: Leni. Sebenarnya Leni menyukai Fikri, namun
selayaknya gadis muslimah yang terjaga perilakunya, ia hanya menyimpan
rapi perasaannya pada Fikri. Bahkan Irul, sahabat Fikri yang tampan,
kaya dan terkenal playboy di kampus pun ditolak Leni. Setelah wisuda dan
harus berpisah jauh, barulah perasaan cinta Leni dan Fikri saling
terungkap. Namun, ketika keduanya mempersiapkan rencana pinangan, Leni
dan Fikri harus menerima kenyataan bahwa Leni akan dijodohkan dengan
lelaki lain. Fikri dengan tulus mengingatkan Leni agar patuh pada orang
tuanya.
Sementara itu Irul jatuh hati pada Lidya dan mulai
berpacaran dengan Lidya. Lidya hamil dan Irul lari dari tanggung jawab.
Fikri terus mengingatkan sahabatnya dan menguatkan Lidya.
Cobaan
lagi: Humaira adik Fikri yang patah hati, menjadi pribadi yang
pemberontak. Dari sosok gadis lembut dan sangat solihah ia menjadi gadis
"badung" dan bebas. Bahkan melepas jilbab dan menjadi gadis malam.
Fikri berusaha menyadarkan Humaira. Ujian kembali datang ketika ayah ibu
Fikri meninggal dunia.
Ternyata Leni tidak bahagia dengan
pernikahannya. Lidya yang sangat mengagumi Fikri semakin putus asa.
Kemudian Shira hadir. Semula Shira ini hendak dijodohkan dengan Irul,
namun perjodohan itu gagal. Pada suatu pertemuan Fikri diam-diam jatuh
hati pada Shira. Fikri menyadari dirinya yang tak sebanding dengan
keluarga Shira yang berkecukupan. Ternyata diam-diam Shira memendam
cinta pada Fikri.